Lima Karakter Utama yang Ditanamkan pada Full Day School

loading...
Apa kabar rekan-rekan semuanya? Berikut adalah informasi penting mengenai full day school yakni "Lima Karakter Utama yang Ditanamkan pada Full Day School".

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah merumuskan konsep sekolah pendidikan karakter pada konsep sekolah sehari penuh atau full day school. Setidaknya, ada lima karakter utama yang ingin ditanamkan kepada pelajar, khususnya jenjang SD dan SMP.

"Pada prinsipnya ada lima nilai utama karakter yang akan menjadi pedoman pelaksanaan PPK (penguatan pendidikan karakter)," kata Staf Ahli Mendikbud Bidang Pendidikan Karakter Arie Budiman kepada Republika, Selasa (20/9).

Arie memerinci, di antaranya nasionalisme, integritas, kemandirian, gotong royong, dan religius. Ia mengungkapkan, kelima hal tersebut berdasarkan nilai-nilai Gerakan Nasional Revolusi Mental (GRNM) serta karakter yang dibutuhkan untuk masa depan generasi emas bangsa Indonesia.

Namun, Arie mengatakan, setiap sekolah akan diberikan ruang kreativitas untuk mengembangkan nilai-nilai karakter lainnya, khususnya sesuai dengan kearifan lokal dan budaya sekolah masing-masing.

Dia menambahkan, saat ini konsep PPK sedang dalam tahap pengkajian kebijakan. Yakni, kegiatan-kegiatan konsultasi publik, menghimpun praktik-praktik sekolah yang sudah melaksanakan full day school (FDS) atau sekolah pendidikan karakter, dan persiapan piloting PPK dengan prioritas di jenjang SD dan SMP.


Mantan kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta itu menyebut, piloting akan dilaksanakan secara bertahap. Salah satunya dengan memperhatikan "keberagaman" sekolah-sekolah, baik berdasar aspek keterwakilan wilayah (kota, pinggiran, desa), aspek inisiatif sekolah/daerah, sekolah pelaksana K13 (kurikulum 2013), aspek akreditasi, perwakilan sekolah negeri dan swasta. Namun, Arie masih enggan menjelaskan teknis pelaksanaan FDS di daerah dan kota.

"Untuk penerapan kebijakan publik, kan kita harus melakukan tahapan kajian yang matang dan memperhatikan keberagaman sekolah-sekolah," ujar dia.

Ia menyebut, pra-piloting pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017 sebagai uji coba terbatas. Sementara, tahap uji coba akan dilakukan pada tahun pelajaran 2017/2018. Ia berujar, Kemendikbud akan menyiapkan modul pengembangan pelatihan untuk kepala sekolah dan guru.

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, pelaksanaan full day school nantinya diarahkan untuk penguatan pendidikan karakter di sekolah. Dia mengklaim, Presiden Joko Widodo berpesan, kondisi ideal pendidikan di Indonesia adalah terpenuhinya 80 persen pendidikan karakter dan 20 persen pengetahuan umum pada jenjang sekolah dasar (SD).

Di sekolah menengah pertama (SMP), pendidikan karakter 60 persen dan 40 persen pengetahuan umum. Menurut dia, penguatan pendidikan karakter ini menjadi rujukan dalam menentukan sistem belajar di sekolah, baik negeri maupun swasta. ''Dalam hal ini, kami mengkaji kemungkinan penerapan FDS,'' ujar Muhadjir.

Sebelumnya, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Senin (19/9) kemarin, diselipi agenda mengampanyekan sekolah sehari penuh alias full day school. Ia menegaskan, penerapan sekolah sehari penuh akan dicoba di beberapa provinsi dan bagi sekolah yang sudah siap.

"Masih dimatangkan Mendikbud, tetapi masih dicoba di satu, dua, tiga provinsi, terutama yang berada di kota dan sekolah yang siap," kata Presiden di Ponorogo, Senin (19/9). Presiden menegaskan, pemerintah tidak akan memaksakan program full day school secara nasional.

Jokowi mengatakan, program ini bertujuan untuk meningkatkan etika dan nilai sopan santun terhadap anak SD dan SMP. "Kita ingin benar-benar etika sopan santun betul diterapkan di dalam ekstrakurikuler maupun dalam kurikulumnya sendiri," kata Presiden.

Saat berbicara dalam peringatan 90 tahun Pondok Gontor, Presiden mengeluhkan mulai hilangnya identitas, karakter, dan nilai keindonesiaan, seperti sopan santun, optimisme, kerja keras, saling menghormati, serta nilai-nilai Islami. Presiden meminta nilai-nilai itulah yang harus mendapatkan perhatian khusus semua pihak, terutama dari kiai Ponpes Gontor.

Presiden mengungkapkan rasa kesedihannya terhadap perilaku anak bangsa yang sering tecermin dalam media sosial dan komentar berita daring (online). Menurut dia, melalui serbuan dunia maya, banyak nilai-nilai masuk menginfiltrasi Indonesia dan menghilangkan karakter, identitas, dan jati diri bangsa Indonesia.

Sumber : Republika

Demikan informasi tentang Lima Karakter Utama yang Ditanamkan pada Full Day School. Jangan lupa LIKE/Follow media sosial kami untuk informasi terbaru seputar Info guru dan Pendidikan lainnya. Kunjungi : http://detilinfo.blogspot.com

loading...
Lima Karakter Utama yang Ditanamkan pada Full Day School Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar